Selamat Kepada Calon Kepala Daerah Banyumas

Senin, 09 November 2015

Festival Mendoan Save Mendoan

FESTIVAL MENDOAN BANYUMAS MERIAH





 Ribuan orang memadati “Festival Mendoan” yang digelar di pusat kuliner dan cenderamata Prathista Hasta, Purwokerto Minggu (8/10) kemarin. Kegiatan ini digelar Pemkab Banyumas merespon kepemilikan hak eksklusif merek dagang mendoan atas nama perorangan.
Festival yang dibuka oleh Bupati Banyumas, Ir Achmad Husein sekitar pukul 06.00 WIB, bersamaan dengan penyelenggaraan Car Free Day di dekat Alun-Alun Purwokerto, diikuti sekitar 44 peserta yang mewakili beberapa wilayah dan pengusaha.
Bupati mengatakan acara tersebut dilaksanakan untuk membuktikan dan meningkatkan rasa memiliki terhadap mendoan. "Masyarakat banyak yang datang ke acara ini. Mereka tidak hanya berebut mendoan yang dibagikan gratis, tetapi juga kecintaan terhadap makanan nenek moyang. Ini menandakan memang masyarakat fanatik terhadap mendoan," katanya.
Lebih jauh ia mengemukakan dengan adanya kasus hak merek dagang mendoan, ada hikmah yang bisa dirasakan bersama. "Kita bisa menjaganya agar lebih baik dan jangan sampai terulang kembali, karena mendoan adalah milik kita semua," ucap Buapti.
Kontroversi hak perorangan merek mendoan mencuat, saat seorang warga Sokaraja mematenkan merek mendoan di Ditjen Hak Kekayaan Intelektual (HKI) Kemenkumham.
Pihak Kemenkumham mengesahkan merek dagang mendoan tersebut pada Tahun 2010 hingga 2018 kepada Fudji Wong.
Dalam seuatu kesempatan, Fudji mengemukakan pendaftaran merk dagang “mendoan” tidak ingin menghaki, tetapi lebih kepada menyelamatkan karena dirinya lahir dan besar di Banyumas. “Dari pada mendoan didaftarkan oleh orang asing atau luar Banyumas itu akan lebih rumit, saya pun rela dan siap jika hak merek dagang mendoan diminta Pemkab Banyumas” katanya.
Menurut Maryani, warga yang menyaksiakan acara tersebut, mendoan merupakan makanan wajib masyarakat Banyumas. "Hampir semua orang di Banyumas makan mendoan, bahkan bisa dikatakan makanan wajib yang bisa ditemui di mana saja dan kapan saja" katanya
Dirinya sempat mengaku kecewa dengan hal tersebut. Tetapi setelah mendengar dan memperhatikan dari berbagai penjelasan di media, dirinya bisa memahami dan ikut menegaskan bahwa mendoan adalah milik masyarakat Banyumas bukan perorangan.





















sumber : Humas Pemkab banyumas

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Entri yang Diunggulkan

Info Tentang Blog Banyumas Corner

saya mencoba mendeskripsikan sebuah ungkapan yang berasal dari bahasa populer saat ini yaitu ungkapan Menduniakan Banyumas dan Memb...