BANYUMAS : Pemerintah Kabupaten Banyumas akan melakukan upaya untuk ikut membantu penderes dalam pengembangan gula kelapa cair. Hal ini dilakukan untuk membantu penderes mengembangkan gula kelapa cair, yang siap dikonsumsi.
Banyumas disebut- sebut sebagai penghasil gula kelapa terbanyak di Indonesia. Dalam setahun produksi dapat mencapai 63.102 ton, dengan rata-rata produksi mencapai 12.236 kg per hari. Luas tanaman kelapa di Banyumas mencapai 17.814 hektare.
 Kepala Seksi Industri Hasil Hutan dan Pertanian, Dinas Perindustrian Perdagangan  dan Koperasi (Dinperindagkop) Banyumas Sri Gito saat ditemui Kamis (21/4) dikantornya, mengatakan bantuan yang akan diberikan melalui pelatihan dan juga bantuan peralatan. “Dengan harapan akan meningkatkan produksi gula kelapa cair dan pendapatan penderes” katanya.
Menurutnya keungulan gula kelapa cair ini, lebih praktis dan bisa digunakan untuk berbagai keperluan mulai dari rumah tangga hingga industri.
“Cara pembuatanyapun cendereung lebih muda, yakni dari nira kemudian dipanaskan hingga, pada tahap tertentu dihentikan selanjutnya di kemas dalam botol atau kemasan plastic” katanya.
Sri Gito melanjutkan selain rasa original, gula kelapa cair bisa dicampur dengan bahan lain, sehingga mempunyai citarasa yang beragam seperti coklat, strobery dan lainya. Atau tinggal digunakan beberapa keperluan, seperti sirup maupun untuk masakan tradisional. 
“Saat ini pengembangan gula kelapa cair ini di lakukan oleh penderes yang ada di wilayah Pernasidi Kecamatan Cilongkok, Kabupaten Banyumas. Dengan kemampuan produksi hingga saat ini mencapai 35 ton setiap minggu” jelasnya.
Bagi penderes atau perajin gula kelapa, untuk memproduksi gula kelapa cair ini tahapnya relative lebih simple, selain itu harganya lebih mahal bila dibandingkan gula kelapa cetak. Untuk satu kilogram gula kelapa cair bisa mencapai Rp 18.000.
“Jadi gula kelapa cair itu, mulai dari nira, kemudian dipanaskan. Setelah dipanaskan kemudian pada suhu tertentu dihentikan, sehingga gula itu tidak mengendap. Gula cair ini strategis, untuk bisa membuat sirup, tinggal memberi warna dan rasa,”kata Sri Gito

banyumaskab.go.id