Selamat Kepada Calon Kepala Daerah Banyumas

Kamis, 08 Februari 2018

Memadukan Seni, Budaya, Pendidikan dan Rekreasi

  • Wisata Kota The Village
RANCANGAN bangunan The Village yang memadukan karakteristik barat dan nusantara, alam dan kota tampak terlihat megah. Kemegahan ini disempurnakan dengan kesejukan alam yang indah dan udara pegunungan yang segar.
The Village merupakan sebuah wisata kota yang menghadirkan taman publik seluas 2,8 hektare. Di bangun awal 2017, The Village yang berlokasi di Desa Rempoah, Kecamatan Baturraden ini dirancang sebagai sarana untuk mengisi waktu luang dengan hiburan sekaligus pendidikan bagi masyarakat Banyumas.
Dari segi pendidikan terdapat galeri, video mapping dan seni lukis. Di taman itu juga terdapat kebun binatang mini (mini zoo). Kebun binatang mini memberi kesempatan kepada anak-anak dan orang dewasa untuk berinteraksi dengan elemen yang ada, seperti memberi makan burung dan binatang ternak lainnya. Adapula ruang indoor permainan edukatif yang diperuntukkan bagi anak-anak kecil usia dini dan taman kanak-kanak. Permainan anak tersebut antara lain clambing dan crawling. “Ini untuk melatih motorik anak.
Di permainan itu alasnya menggunakan karpet, sehingga aman untuk anak,” kata Owner The Village, Selly Yuliani Suyono saat ditemui usai soft opening The Village, Rabu (7/2). Permainan anak lainnya terdapat di ruang terbuka atau outdoor, seperti taman bunga, mobil antik dan perahu danau untuk berkeliling di wahana taman kota tersebut. Pendidikan melalui seni dan budaya dengan wahana yang interaktif adalah nilai utama dibangunnya The Village.
Keanekaragaman Wisata
Tak hanya dinikmati oleh anak-anak, taman kota ini juga dapat dinikmati oleh keluarga maupun muda-mudi yang ingin meluangkan waktu melepas kepenatan seusai aktivitas kerja.
“Di sini kami juga memiliki pusat kuliner dan coffee shop, serta taman untuk berswafoto. Untuk kuliner, kami menawarkan menu makanan Barat, Nusantara dan makanan khas Banyumas,” kata Selly. Wisata kota itu buka mulai pukul 10.00 hingga 21.00 untuk hari biasa, sedangkan akhir pekan (Sabtu-Minggu) hingga pukul 22.00. Adapun tiket masuk pada hari biasa Rp 10.000 per orang, sedangkan tiket akhir pekan Rp 18.000 per orang. Namun di atas pukul 18.00, tiket masuk Rp 5.000, karena wahana tidak buka.
Pengunjung yang datang malam hari hanya menikmati suasana taman kota, kuliner dan coffee shop. Wisata kota ini akan memberikan kesan terbaik bagi para pengunjung. Apalagi belum adanya wisata kota dengan tema sama merupakan peluang utama didirikannya The Village. Sebuah wisata kota yang ramah bagi anak dan seluruh lapisan masyakat akan terus dikembangkan dengan wahana menarik.
“Arsitekturnya beda dengan yang lain. Arsitek membawa lansekap yang tidak ada di Purwokerto. The Village akan menjadi wisata edukasi yang menjadi pionir, memadukan seni, pendidikan dan rekreasi,” ujarnya. Ia mengatakan, wisata ini diharapkan dapat menambah wawasan dan keanekaragaman wisata yang ada di Kabupaten Banyumas, khususnya wilayah Kecamatan Baturraden. “Semoga keberadaan kami ini bermanfaat untuk masyarat dan sosial.
Untuk itu kami mohon dukungannya dari lembaga pemerintah dan masyarakat, khususnya di Desa Rempoah untuk selalu menjalin hubungan yang baik demi meningkatkan kesejahteraan bersama,” katanya.
Dalam kesempatan itu, Gubernur Ganjar Pranowo mengemukakan, Banyumas ini bagian yang sangat seksi untuk investasi, apalagi untuk pariwisata terutama di kawasan Baturraden yang sudah terkenal luas. “Warga kita rindu piknik karena ingin bahagia. Bahagia itu hidupnya panjang, maka piknik tidak lagi kebutuhan tersier dan sekunder tapi primer,” katanya.
sumber Suara Merdeka

3 komentar:

  1. Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

    BalasHapus
  2. Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

    BalasHapus
  3. Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

    BalasHapus

Entri yang Diunggulkan

Info Tentang Blog Banyumas Corner

saya mencoba mendeskripsikan sebuah ungkapan yang berasal dari bahasa populer saat ini yaitu ungkapan Menduniakan Banyumas dan Memb...